Wednesday, April 20, 2005

Mata Air Air Mata

Air mata....menetes tak hanya saat kita merasa sedih, kehilangan seseorang yang kita cintai ataupun saat kita tertimpa musibah yang lain. Namun air mata juga menetes saat keharuan akan suatu kebahagian. Bahkan terkadang air mata pun mengalir dengan sendirinya tanpa suatu sebab. Karena air mata adalah bagian dari sketsa hidup di dunia.

Titik-titik air yang mengalir membasahi pipi laksana kilau mutiara yang menghanyutkan rasa karena duka.Telaga bening itu menghadirkan iba pada tiap insan yang melihatnya. Walau kadang air mata hanyalah sebuah topeng, pelengkap dalam sandiwara.

Air mata....setia mengiringi dalam ke"ada"an dan ke"tiada"an kita. Saat lahir tangislah yang pertama bisa kita lakukan, dan tetesan air pula yang mengiringinya. Tetes tetes air kebahagian, haru. Dan Derai air mata pula yang mengiringi kepergian kita. Air mata yang mengalir dari pelupuk mata oraang-orang yang mencintai kita.
Dia pula yang pertama hadir dalam setiap ujian, cobaan, yang diberikan Allah kepada kita. Pun dalam setiap masalah dalam hidup yang sedang kita hadapi.

Air mata, tak menyelesaikan masalah, jua tak menghapus cobaan, musibah ataupun bencana yang sedang diujikan pada kita. Namun tiap tetesnya merupakan ungkapan hati yang walau hanya setetes kecil namun telah menceritakan apa yang kita alami. Maka biarkanlah butiran bening itu mengalir.......karena dibalik kesulitan ada kemudahan yang mungkin tak pernah kita lihat.

Monday, April 18, 2005

Makna Ketulusan

Satu hal yang mungkin sudah terlupakan. Padahal ketulusan adalah satu hal penting yang mewarnai kehidupan kita. Dalam setiap tindakan, tingkah laku kita baik vertikal maupun horisontal. Perbuatan yang dilakukan lebih sering diiringi dengan harapan supaya orang lain berbuat hal yang sama kepada kita. Sedikit orang yang berbuat karena ia benar-benar ingin berbuat. Hubungan timbal balik atau juga hukum apabila maka dalam istilah matematikanya dikenal dengan istilah implikasi, lebih banyak mempengaruhi tindakan seseorang. Apabila si A baik maka aku juga harus baik. Apabila si B tidak mau membantu maka aku juga tidak mau menolong.

Ingatkah kapan terakhir kali kita melakukan sesuatu dengan ikhlas tanpa ada embel-embel atau pun udang dibalik batu ? Adakah perbuatan yang kita lakukan yang berasal dari dorongan hati nurani yang penuh keikhlasan tanpa mengharap imbalan ? Marilah kita mengingat kembali makna dari ketulusan yang sudah mulai terlupakan. Ketulusan sepadan dengan ikhlas, rela ataupun ridho. Ketika seorang sahabat pernah bertanya pada Nabi tentang makna dan hakikat ketulusan, atau yang lazim disebut pula keikhlasan. Saat itu Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam tidak langsung menjawabnya, melainkan berjanji untuk menanyakannya terlebih dahulu pada Malaikat Utama, Jibril 'alaihis salam. Jibril yang ditanya oleh Nabi (Sall-Allahu 'alaihi wasallam) akan makna ketulusan ini pun, tidak berani langsung menjawabnya, dan berkata bahwa ia akan menanyakannya pada Mikail 'alaihissalam. Demikian pula Mikail pun tak berani langsung menjawabnya, dan terus bertanya kepada 'Izrail 'alaihissalam. Dan 'Izrail pun bertanya pada Israfil 'alaihissalam, hingga yang terakhir ini pun tak mampu menjawab langsung, dan menanyakannya langsung pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apakah jawaban Allah? "Huwa sirru min asraarii" "Dia (Ketulusan) adalah suatu rahasia di antara rahasia-rahasia-Ku". Ya, suatu rahasia antara Ia SWT dengan hamba-Nya....

Yah...tak ada yang bisa menjelaskan makna yang ada dalam ketulusan kecuali ketulusan seorang hamba pada Sang Khalik karena ketulusan bukan suatu hal yang dapat didiskusikan ataupun hanya diuraikan dengan kata-kata indah, namun harus dirasakan secara langsung. Ketulusan kita dalam beribadah pada Allah, ketulusan dalam menghadapi cobaan dari Allah dan lain hal yang bila disebutkan bahkan berlembar-lembar tulisan ini pun tak akan pernah habis.

Dalam QS. 76:9, "....hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih." Bila kita dapat menjalani hidup seperti kutipan ayat tersebut, ketenangan dan kedamaian akan labih dapat kita rasakan. Karena tanpa ketulusan terkadang perbuatan yang kita lakukan hanya akan menimbulkan rasa benci dan dendam. Harga dari ketulusan bukanlah kita yang menilai namun merupakan rahasia sang Khalik dan diri kita sendiri.

Keringnya oase ketulusan dalam kehidupan telah nampak. Padahal sejak dalam kandungan kita sudah diajari tentang ketulusan. Namun makna itu luntur seiring dengan berjalannya waktu. Ketulusan dalam berinteraksi dengan sesama manusia."Bila semua sudah ada dalam ketulusan dan kesejatian,
maka untuk apa lagi kita harus berduka..., hanya kepda
4JJI kita menggantungkan segalanya."

Thursday, April 14, 2005

Bahagiaku

Alhamdulillah, puji syukur pada-MU ya Habibie akhirnya satu masalah telah berlalu. Lumayan puyengnya dah mendingan karena urusan dengan keluarga korban yang ditabrak adeku dah kelar *biarpun sebenere masalah baru dateng yaitu masalah kantong....he3x*. Lega sudah lega.......

Satu lagi yang bikin seneng, kemarin ama mba De diajak ikut arisan keluarga blogfam. Seru juga, dan nambah temen sekalian promosi dagangan hehehe....berhubung baru ya cuma dagang gorengan aja deh kecil2an. Untuk ikut nimbrung di forum blogfam masih malu2. Padahal banyak manfaatnya juga lho....Ayo Lusie semangat.......................ngeblog..............

Wednesday, April 13, 2005

Minggu yang melelahkan

Seminggu ini mungkin bakalan jadi minggu yang berat buatku. Berawal di hari Minggu kemarin aku ma my Brother dapet musibah nabrak orang. Dari sinilah segala kepenatan, kejenuhan, kejengkelan berawal. Start.....................

Sebenere sih yang ditabrak ga begitu parah, hanya luka memar di lengan kiri atas dan luka gores di paha kanan. Tapi karena dibesar-besarkan oleh keluarga korban jadinya ribut deh. Dan genderang perang pun bertabuh, jreng ...duk...duk...jreng. Untungnya masih bisa bersabar, ngelus dada aja. Nganterin korban ke tukang urut, minta maaf dan ngasih uang sekedarnya dan ke rumah Bulek yang kebetulan bersebelahan dan wuuuaaaaaaaaaaaaaa.....Hik..hik..hik..air mata ini pun mengalir menganak sungai. Duh satu problem lom kelar, tambah masalah lagi, tambah lagi.....Klo makanan ma nambah ga papa, lha ini ??!! Stress berat yang aku rasakan kembali setelah lewat 1 tahun persis pertama kalinya aku ngrasain beban yang sangat berat. Okay, don't talk about it. Saking bingungnya sampe kelupaan klo sebenere adeku juga lukan dan bahkan lebih parah dari korba. Kaki berdarah dan bengkak besar, tangan kanannya "nyeketeng" aja. Dan hasil pemeriksaan staff ahli ditemu kenali ada yang error di tulang kakinya. Padahal besok dia ujian, yah Alhamdulillah sih ga parah.

Sore ini harus nganterin lagi korban periksa, pas banget lagi mandi keluarga korban nelpon laporan uang yang kemaren dikasih udah abis. Untung langsung aku yang nerima deh bukan ortu #kan lagi di pasar...#, biarpun masih handukan aja karena pas banget dah mulai mandi dan lebih untung lagi kabar itu ga bikin anduk mlorot, hehehe.....Tadinya sih kepikiran untuk absen aja, ijin ga kerja. Pi sayang ah, mending tar bolos kul aja. Ga ketemu Pa Ganteng juga gapapa lah, yang penting beban bisa berkurang. Doain ya biar semuanya cepet kelar.....

Tuesday, April 12, 2005

Kutau yang Kau Rasa

Saat teman, sahabat atau entah siapapun makhluk didunia tertimpa musibah, dan kita mendengar atau bahkan ikut jadi saksi dalam peristiwa itu tentunya akan timbul rasa empati yang dalam. "Turut prihatin, Ikut berduka cita" atau kalimat-kalimat lain yang bermakna kurang lebih seperti itu. Tapi sungguhkah perasaan itu sungguh-sungguh tulus dari hati nurani kita ? Ataukah hanya pemoles bibir aja ? Wallahu Alam Bi Showab.

Emphati lebih dari sekedar simpati.Emphati menunjukkan tingginya tingkat kepedulian seseorang terhadap orang lain.

~Dah butek~
...Saat aku butuh perhatianmu, namun....??!!??k, ga ada ide~

Monday, April 11, 2005

Angel

Dialah malaikat yang selalu menjaga dan mengasihi
Senyumnya meluluhkan segalanya
Tawa bahagianya bak air yang menyiram bara
Hingga kurasa kehangatan cinta dari tatapan lembutnya
Kesabarannya runtuhkan ego
Perhatiannya bak cerita tanpa akhir
Dia melindungi dan menjagaku Menuntunku tuk raih cinta yang lebih tinggi
Dialah................IBU

*Terinspirasi saat menatap wajah lelah Mamak dalam tidur sekejapnya*
....I Love U Mom....

Thursday, April 07, 2005

Ym mati lagi nih.....

WWuuuaaaaaaaaahhhh...............Kemaren bener2 hari yang ngebetein. Tanpa sebab tanpa api, ujug-ujug alias ma' bedhundhuk aja ngrasa bete. Dan walhasil ga ngapa2in deh. Cuma bengong di depan PC tanpa ngerjain apapun. Mo telpon bunyi kek mo apa kek, yang jelas lagi males ya males...Kebawa ke udara deh, bawaannya kok gerah banget jadinya ke air mulu deh.

Bahkan ampe pulang kerja pun masih males, pas mo kuliah muncul lagi rasa bosen end bete. Ya udah cabut aja ah...biarpun dosennya dosen favorit aku. Pi sebodo amat, pulang...pulang. Dirumah makan es krim, bla...bla..bla.....trus iseng aja sms and miscall-in temen-temen. Hehehehe...maap ya yang aku miscall, pi ga marahkan???

Paginya rasa bete sedikit menguap berganti dengan sakit peyut. Duh syndrome ini sudah satu minggu ga ilang2 gimana nehhh......Mosok pagi-pagi udah 2 kali. Trus pas berangkat juga masih berasa sakit pi dibawa enjoy aja deh. Dan ternyata berlanjut lagi dengan ga bisa YM-an, whaaaaaaaaaaaaaaa......gimana nih.Pi gapapa kok, show must go on biarpun ga bisa YM masih tetep hidup kan ??? Pi tetep aja aneh wong orang lain bisa Ym-an kok aku aja yang ga bisa .....hik..hik...somebody heeelllleeeeeeeeeppppp..............!!!!!!!!

Menjadi Apapun Dirimu....

Menjadi karang-lah, meski tidak mudah. Sebab ia 'kan menahan sengat binar mentari yang garang. Sebab ia 'kan kukuh halangi deru ombak yang kuat menerpa tanpa kenal lelah. Sebab ia 'kan melawan bayu yang keras menghembus dan menerpa dengan dingin yang coba membekukan. Sebab ia 'kan menahan hempas badai yang datang menggerus terus-menerus dan coba melemahkan keteguhannya. Sebab ia 'kan kokohkan diri agar tak mudah hancur dan terbawa arus.Sebab ia 'kan berdiri tegak berhari-hari, bertahun-tahun, berabad-abad, tanpa rasa jemu dan bosan.

Menjadi pohon-lah yang tinggi menjulang, meski itu tidak mudah. Sebab ia 'kan tatap tegar bara mentari yang terus menyala setiap siangnya. Sebab ia 'kan meliuk halangi angin yang bertiup kasar. Sebab ia 'kan terus menjejak bumi hadapi gemuruh sang petir. Sebab ia 'kan hujamkan akar yang kuat untuk menopang. Sebab ia 'kan menahan gempita hujan yang coba merubuhkan. Sebab ia 'kan senantiasa berikan bebuahan yang manis dan mengenyangkan. Sebab ia 'kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yang singgah di dahannya. Sebab ia 'kan berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya.

Menjadi paus-lah, meski itu tak mudah. Sebab dengan sedikit kecipaknya, ia akan menggetarkan ujung samudera. Sebab besar tubuhnya 'kan menakutkan musuh yang coba mengganggu. Sebab sikap diamnya akan membuat tenang laut dan seisinya.

Menjadi elang-lah, dengan segala kejantanannya, meski itu juga tidak mudah. Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit. Sebab ia harus melanglang buana untuk mengenal medannya. Sebab ia harus melawan angin yang menerpa dari segala penjuru. Sebab ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh. Sebab ia harus kembali ke sarang dengan makanan di paruhnya. Sebab ia harus menukik tajam mencengkeram mangsa. Sebab ia harus menjelajah cakrawala dengan kepak sayap yang membentang gagah.

Menjadi melati-lah, meski tampak tak bermakna. Sebab ia 'kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan. Sebab ia begitu putih, seolah tanpa cacat. Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya. Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah. Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar. Sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi. Sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun. Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna-warni. Sebab ia tak gentar layu karena pahami hakikat hidupnya.

Menjadi mutiara-lah, meski itu tak mudah. Sebab ia berada di dasar samudera yang dalam. Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan-tangan manusia. Sebab ia begitu berharga. Sebab ia begitu indah dipandang mata. Sebab ia tetap bersinar meski tenggelam di kubangan yang hitam.

Menjadi kupu-kupulah, meski itu tak mudah pula. Sebab ia harus melewati proses-proses sulit sebelum dirinya saat ini. Sebab ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan. Sebab ia bersembunyi dan menahan diri dari segala yang menyenangkan, hingga kemudian tiba saat untuk keluar.

Karang akan hadapi hujan, terik sinar mentari, badai, juga gelombang. Elang akan menembus lapis langit, mengangkasa jauh, melayang tinggi dan tak pernah lelah untuk terus mengembara dengan bentangan sayapnya. Paus akan menggetarkan samudera hanya dengan sedikit gerakan. Pohon akan hadapi petir, deras hujan, silau matahari, namun selalu berusaha menaungi. Melati ikhlas 'tuk selalu menerima keadaannya, meski tak terhitung pula bunga-bunga lain dengan segala kecantikannya. Kupu-kupu berusaha bertahan, meski saat-saat diam adalah kejenuhan. Mutiara tak memudar kelam, meski pekat lingkungan mengepungnya di kiri-kanan, depan dan belakang.

Tapi karang menjadi kokoh dengan segala ujian. Elang menjadi tangguh, tak hiraukan lelah tatkala terbang melintasi bermilyar kilo bentang cakrawala. Paus menjadi kuat dengan besar tubuhnya dalam luas samudera. Pohon tetap menjadi naungan meski ia hadapi beribu gangguan. Melati menjadi bijak dengan dada yang lapang, dan justru terlihat indah dengan segala kesederhanaan. Mutiara tetap bersinar dimanapun ia terletak, dimanapun ia berada. Kupu-kupu hadapi cerah dunia meskipun lalui perjuangan panjang dalam kesendirian.

Menjadi apapun dirimu..., bersyukurlah selalu. Sebab kau yang paling tahu siapa dirimu. Sebab kau yakini kekuatanmu. Sebab kau sadari kelemahanmu.
Jadilah karang yang kokoh, elang yang perkasa, paus yang besar, pohon yang menjulang dengan akar menghujam, melati yang senantiasa mewangi, mutiara yang indah, kupu-kupu, atau apapun yang kau mau. Tapi, tetaplah sadari kehambaanmu.

“Ya Rahman karuniailah kami cinta-Mu. Karuniailah kami kecintaan kepada kebaikan-Mu, kekuatan melakukan kebaikan, serta kemampuan menebarkan kebaikan di sekeliling kami. Ya Ghafur, ampunilah segala kekhilafan kami dalam mempergunakan hari-hari-Mu. Memanfaatkan peluang cinta yang Kau beri. Ampunilah kami dan masukkanlah kami ke dalam golongan mereka yang disayangi dan dicintai serta diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka-Mu”

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. 55:13)

~Percayalah, semua akan seperti sedia kala. Semoga luka itu segera sembuh~

Wednesday, April 06, 2005

Muales

Lagi malas ngapa2in, dan cuma ngliatin layar monitor sambil bengong aja. Mau ngapain ya?? Bawaannya malas banget deh ni hari. DUh.......kan ga enak ma orang kantor lain yang pada sibuk bahkan sejak sebelum jam kerja mulai. Lha aku ???? Dateng, cari sarapan, bengong, ngliatin orang-orang yang sibuk mengangkat telepon, ngomongin kerjaan, atau lainnya. Huuuuhhhhhhhhhhh.................Semoga hembusan napas ini bisa mengurangi sedikit kepenatan, kebosanan, dan ke-an yang lainnya.

Akhirnya blog walking aja deh daripada bengong.

Apa kabarmu ukhti ?

"Pa khabar ukhti...?"
Duh kaget deh pas baca pesan singkat itu. Isinya sih biasa pi kata yang paling belakang itu lho.....bikin gimana ya? Lama banget ga ada yang manggil dengan embel2 kata itu di depan namaku. Berapa lama ya, 3 tahunan kali ya....Memang dunia dan segala isinya ini cepat banget berubah ya. Termasuk aku mungkin didalamnya. Dan perubahan yang bisa dibilang tidak sedikit. Pasang surutnya ombek, seperti itu juga kadar keimananku. Terkadang ghirah itu begitu menggelora membakar segenap adrenalinku. Tapi terkadang api itu seperti tersiram air hujan. Ceessss......berlahan api semangat itu padam oleh air itu.

Duh Gusti, smoga hamba bisa tetep istiqomah ditengah kehidupan yang penuh dengan "iming-iming" keduniawian ini. Semoga hamba bisa menjadi muslimah yang lebih baik...lebih...dan lebih....Bimbing hamba ya Allah.

Keep on fight ya....Yakinlah apa yang diputuskan-Nya itulah yang terbaik

Monday, April 04, 2005

Mengejar Matahari

Persahabatan, salah satu warna kehidupan yang menjadikan hidup kita lebih indah. Kasih sayang yang tulus yang menjadi latar belakang sebuah persahabatan menjadikannya sebagai salah satu kebutuhan jiwa kita.Sahabat itu jiwa, tanpanya takkan lengkap raga. Sahabat itu warna tanpanya takkan biru dunia. Punya sahabat? Pasti donk....Sahabat adalah pendamping setia disaat suka, duka. Berbagi tawa, air mata dan tempat bersandar. Saya ataupun orang lain tidak dapat hidup didunia ini tanpa seorang sahabat, teman karena sahabat dan teman adalah keharusan.

Persahabatan adalah ikatan murni dan tulus, tanpa mengharapkan pamrih meski harus selalu mendengarkan, membimbing, menemani dan lainnya. Semua itu akan dilakukan dengan senyum dan penuh suka karena didalamnya terkandung unsur saling mencintai, saling memberi, dan saling menghormati. Persabatan adalah intan berlian yang tak ternilai harganya, tak dapat dijual, tak dapat dibeli, dan tak dapat dipinjamkan.Karena sahabat adalah bagian penting dari hidup kita.

Sahabat adalah dorongan ketika kita berhenti, sepatah kata ketika kita kesepian, senyum katika kita berduka, dan dia pun menjadi petunjuk jalan saat kita tersesat.
Sahabat adalah orang yang kita cintai bukan karena cantik atau gantengnya, bukan karena hartanya dan bukan pula dari kepintarannya. Dengannya kita menjadi berani, dengannya kita bisa menjadi diri kita sendiri, dan bersamanya kita berasa aman. Dia menelpon hanya untuk mengetahui kabar, karena sahabat tidak butuh alasan. Sahabat adalah orang yang tidak akan menertawakan kita, atau menyakiti kita. Dia pun takkan membiarkan kita ditertawakan orang lain.

Sahabat laksana bintang dilangit, tak nampak namun selalu ada. Pijarnya adalah lentera dalam kegelapan sehingga hidup ini pun menjadi lebih indah.

*Terinpirasi oleh film Mengejar Matahari*
Real friends... Always know the right thing to say...

Friday, April 01, 2005

Sabar ya....................

"Assalamualaikum...."
"Sombong nih..ga pernah kirim kabar, oya Yogi barusan nelpon lho....?!!"
"Lha, areke neng jejerku ...."
"Whe lha...ga koordinasi, wis konference ae......."

Sepenggal percakapan antara aku, Pam2 dan Yogi. Rame banget deh dan akhirnya aku dapet kabar juga tentang Pramu. Maaf ya prend, kemaren aku nanya2 terus padahal pastinya kamu pengin nglupain semua itu. Tapi percaya deh dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Pet sembuh ya...........

Beragam cerita mengalir tiada henti bak air sungai dari bibir kami bertiga. Puncaknya ya gurauan soal "Namun.....begitu indah kudengar", salam ya buat si ini salam ya buat lusie.Eh knapa ga buat calon mertua sekalian. Duh ustadz N'cep........jadi kangen ma kalian semua deh. Sejak kapan ya alih profesi jadi ustadz? Padahal sebelumnya kan N'Cep masih jadi satam ya....(ambil bahasanya Rafa).
Dua jam pun ga berasa deh.....Ah gratis ini ga masalah kan.....Besok telpon lagi ya...??!!! Jadi ketagihan neh...

Dan ditutup dengan saling mendoakan ya...salam buat keluarga dan oya besok klo ke Semarang aku kasih henpon CDMA deh pi Motorola kamu buat aku ya.....WWWaaaaaaaaakkkkk Guuubraaaaakkkkk...!!!!!!??