Tuesday, February 02, 2010

Mencari Nama = Pusing

Sepertinya pepatah Apalah arti sebuah nama sekarang ini sudah tak berlaku, khususnya buat saya sendiri. Mempersiapkan nama untuk si kecil yang akan segera lahir adalah hal yang menyenangkan namun sekaligus bikin pusing. Seandainya mengikuti kata Om Shakespeare dengan gampangnya kami akan menamai si Kecil dengan nama Panjul, Krucil dsb toh nama hanya panggilan saja kan ? Tapi kenyataannya tidak, karena bagi kami nama itu adalah doa, harapan orangtua pada anaknya.
Memasuki bulan ke-8 usia kehamilan, kami masih belum menemukan nama yang cocok untuk buah hati kami. Inginnya memberikan nama yang berbeda yang membuat saya jadi lebih memperhatikan nama anak teman-teman kami, unik namun tidak menyusahkan. Saya jadi maklum kalo nama yang susah-susah kita cari ternyata akhirnya ditiru oleh orang akan membuat sangat-sangat kesal, seperti yang pernah dialami Mba De. Lha wong untuk bisa menemukan sebuah kata yang pas dan enak diucapkan serta didengar saja sulit apalagi untuk merangkainya menjadi sebuah nama yang indah.


Memberi nama bukanlah yang pertama buat saya. Sebelumnya sudah ada 3 keponakan yang saya beri nama. Tapi saat harus menentukan label untuk anak sendiri ternyata lebih memusingkan. Walaupun kriteria yang saya gunakan masih sama yaitu 3 suku kata, ada unsur Islami atau Arab, serta ada kata-kata umum yang bisa digunakan untuk nama seperti Bintang, Langit, Bumi, Rindu dan sejenisnya (pi kok banyak yang dah make nama-nama itu ya.....). Namun karena nama anak-anak sekarang terbilang keren-keren, tentunya kami juga tak ingin memberikan nama yang membuat anak kami jadi bahan ledekan atau merasa minder.


Sebenarnya saya sendiri sudah menyimpan cukup banyak "bahan" untuk nama hasil googling,  tapi saat harus merangkai waduh benar-benar blank. Sepertinya semua nama bagus hehehehehe, (kalau ga menyusahkan mah pake aja semuanya ya). Padahal sudah dipermudah dengan diketahuinya jenis kelamin si kecil yang Insya Allah cewek (dan ini membuat saya hanya mempersiapkan nama cewek, ya Allah semoga ga berubahh.......). 

Atau biar gampang saya bikin sayembara saja ya.....??? Huehehehehe sepertinya boleh juga tuh. Dan karena masih belum punya "label" yang pasti sementara ini kami memanggilnya dengan dede, nak, cinta, sayang. Atau ada yang mau membantu kami memberi ide/pencerahan untuk nama anak kami ?


Note: Buat yang sedang pusing mencari nama untuk anaknya, berikut beberapa site yang sering saya plototin untuk mendapatkan inspirasi :
http://www.katamutiara.info/namabayi.php
http://www.melindahospital.com/melindahospital/modul/user/baby_name.php
http://namabayi1000.blogspot.com
http://namaindah.com/cari.php
http://www.babynameworld.com/
http://www.babynamenetwork.com/index.cfm


Wednesday, January 13, 2010

Mencari Rumah Idaman (Part I)

Rumah atau papan adalah 1 dari kebutuhan pokok manusia disamping
2 kebutuhan pokok lainnya yaitu sandang dan pangan.
Adalah impian semua manusia terutama yang sudah berkeluarga untuk dapat
memiliki tempat tinggal sendiri. Namun pemenuhan kebutuhan primer papan
tidaklah semudah 2 kebutuhan primer yang lain. Tidak hanya masalah harga rumah
yang semakin hari semakin tak terjangkau tapi juga karena mencari rumah tinggal
seperti mencari pasangan hidup. Ada banyak kendala dalam menemukan "soulmate" kedua ini, dari segi biaya, lokasi, akses, fasilitas dll. Saat biaya sesuai budget, lokasi menjadi kendala atau lokasi sesuai namun harga diluar jangkauan.

Dan setelah menikah tempat tinggal sering menjadi masalah utama. Ada beberapa pilihan sebenarnya :
1. Buat yang sudah mempunyai rumah dari sebelum menikah bisa langsung pindah
2. Kontrak
3. PMI alias Pondok Mertua Indah, dan inilah yang menjadi pilihan kami. Pada awalnya kami memutuskan untuk kontrak, namun akhirnya dibatalkan dengan beberapa alasan dan meski merelakan uang tanda jadi yang sudah diberikan kepada pemilik rumah. Setahun, dan rasanya cukup bagi kami untuk segera mencari rumah idaman kami.

Perjalanan mencari rumah impian kami diawali dengan menentukan lokasi, dan daerah selatan (Jaksel, Depok, Ciputat) menjadi incaran dengan pertimbangan daerah yang masih hijau, segar dan terbiasa karena kebetulan tempat tinggal ortu masih Jakarta Selatan. Semula Depok, Jagakarsa, dan sekitarnya menjadi pilihan kami. Namun saat ada isu bahwa kantor saya akan dipindah ke Serpong, dengan serta merta pilihan itu gugur dan berpindah ke Ciputat, Bintaro dan sekitarnya. Alasan lain adalah banyaknya pilihan akses ke Ciputat, Bintaro dan sekitarnya.

Selanjutnya, browsing di internet untuk mencari tahu perumahan-perumahan di sekitaran Bintaro-Ciputat serta kisaran harganya. Meskipun disini tidak disarankan mencari rumah via internet, namun bagi saya yang belum begitu mengenal medan sangatlah penting. Setidaknya kami jadi memiliki gambaran mengenai kisaran harga dan daerah yang akan kami kunjungi untuk survey.

Hari Sabtu dan Minggu kami manfaatkan untuk survey lokasi, tidak full sehari penuh mengingat kondisi saya yang sedang hamil 7 bulan, dan inilah beberapa perumahan yang telah kami survey :

1. Palm Residence
Cluster kecil, hanya 87 unit dan masih masuk wilayah Ciputat. Lokasi di Jl Musyawarah (masuk dari Jl. Ki Hajar Dewantoro). Dekat dengan Pasar Ciputat (+/- 3 km). Dari pintu tol Pondok Aren dan stasiun Jurangmangu hanya 2 km. Harga mulai 235 juta untuk tipe paling kecil LB/LT 41/72 dan 255 juta untuk tipe 45/84 namun semakin kedepan harga semakin mahal. Indent kurang lebih 3 bulan, DP 20%. Kualitas bangunanpun bagus (bata merah, 2 tembok, atap baja ringan). Sedangkan KPR yang sudah bekerjasama:
BNI, Permata, BTN, Mandiri. Marketingnya pun ramah dan detail dalam menjelaskan. Sayang disini blok belakang tinggal tersisa beberapa saja dan semua hook sudah habis terjual. Sempat naksir tanah kavling (satu-satunya) seluas 104 m dengan harga 268 jt-an bila dibangun tipe 41 tapi bentuknya agak tidak beraturan.

2. Griya Bintaro Estate
Lokasi di Jl. Cenderawasih (agak masuk kedalam +/- 200 m) persis dibelakang kelurahan Kampung Sawah. Satu kata untuk perumahan ini adalah mahal sehingga langsung dicoret dari daftar.

3. Cendana Residence
Letaknya persis disamping kantor camat Tangerang yang direncanakan menjadi kantor walikota Tangerang Selatan. Pemandangannya masih segar, hijau dengan suasana perbukitan. Harga masih dibawah 200 jt untuk tipe LT/LB 90/65. Sayangnya saat ini hanya tersisa tipe kecil saja, itupun lokasinya paling bawah. Dan langsung kami coret dari daftar karena lokasinya yang cukup jauh dari stasiun.