Tuesday, March 13, 2012

Daddy's Little Girl

Ketakutan saya pertama kali saat tahu bahwa anak yang saya kandung perempuan adalah bila Pendi, suami saya tidak dapat dekat dengan anak perempuannya. Alasannya karena dia menginginkan anak lak-laki (ketakutan yang sangat berlebihan sekali). Dan ternyata yang terjadi adalah kebalikannya, Zianka teramat sangat dekat dengan Ayahnya, dan ini menimbulkan kecemburuan saya.

Kata pertama yang Zia ucapkan dengan jelas setelah Mamam dan Nenen adalah Ayah. Bangun  tidur yang dicari selalu Ayahnya, mau tidur kalo Ayahnya belum masuk ke kamar ga bakalan deh tidur. Saat Ayahnya dinas keluar kota sebentar-sebentar dari bibir mungilnya keluar " Ayah mana ya....." diteruskan dengan mengambil handphone saya dan "Ibu, mau telpon Ayah". Pulang kantor saat saya masuk rumah, Zianka seakan tak peduli dan tetap sibuk dengan aktivitasnya. Namun begitu Ayahnya lewat dan tidak langsung menghampiri dia sudah pasti akan berlanjut dengan jeritan dan tangisan.


Dan benar bahwa bahagia itu sederhana. Bahagia saat melihat kedekatan Zianka dan Ayahnya.
 

No comments: