Saturday, February 07, 2009

Macaroni Schotel


Malam Minggu tanpa acara khusus, akhirnya memutuskan untuk coba-coba membuat Macaroni Schotel sementara Pendi asik nonton bola Liga Super antara Persiwa vs Persela. Makanan ini menurut saya merupakan makanan yang paling sehat syarat protein.

Sebenarnya ini percobaan yang ketiga namun merupakan hasil karya saya yang pertama karena sebelumnya hanya menyaksikan proses pembuatan dan sedikit memberikan bantuan dan berikutnya hanya memberitahukan resep secara lisan sementara yang memasak adalah bulek.

Dan hasilnya.....menurut adek saya enak, mba Nunik juga bilang enak, Sri sepupu saya juga memberikan komentar yang sama. Yang bikin puas, Pendi juga bilang enak hehehehe. Padahal nih biasanya mendoakan agar hasil praktek masak saya gagal. Tapi yang saya suka, bagaimanapun hasilnya selalu ludes olehnya, hehehehehe.

Berikut resep Macaroni Schotel yang sudah dimodifikasi dengan ketersediaan bahan di rumah.

Bahan:
250 gr macaroni
6 butir telur, kocok lepas
400 ml susu cair
100 gr mentega
200 gr kornet
3 buah sosis, potong kecil-kecil
1 buah wortel, potong kecil-kecil
4 siung bawang putih, cincang
1 buah bawang bombay. cingcang
1/2 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
daun bawang secukupnya, potong
mentega untuk menumis

Cara Membuat:
1. Rebus macaroni dalam air mendidih sampai matang, beri garam dan sedikit mentega (agar tidak lengket). Kemudian tiriskan.
2. Tumisa bawang putih dan bawang bombay hingga harum, masukkan wortel, daun bawang, sosis, kornet, garam dan merica. Aduk rata.
3. Masukkan telur dan susu cair. Aduk rata, angkat.
4. Tuang kedalam pinggan tahan panas/aluminium foil atau loyang yang telah dioles mentega. Masukkan keju parut, aduk rata. Sisa keju dapat ditaburkan diatas kue.
5. Panggang hingga matang kurnag lebih 1 jam.

Note:
-Isi Macaroni Schotel dapat divariasikan dengan sayuran, daging sapi, daging ayam, baso sesuai selera.
- Jumlah telur dapat dikurangi/ditambah sesuai selera. Fungsi telur disini sebagai "lem". Dalam beberapa resep ada yang hanya menggunakan 3 telur namun ada juga yang memakai 10 telur.
- Sbelum dioven, dapat dikukus terlebih dahulu.
- Potong dalam kondisi sudah dingin agar tidak hancur.

1 comment:

Anonymous said...

Duch..kayanya enak bgt dech.... jadi pengen coba2 dirumah buat my hubby..., hehehehhe, kayanya ngeliat resep dan petunjuknya gampang dech, tapi prakteknya gimana yach.... secara daku jarang buat kue, bisanya cuma minta2 dan beli2 dari orang..hehehhehe. Btw, "Sbelum dioven, dapat dikukus terlebih dahulu." ini maksudnya apa yach cie..??? dikukus semuanya dalam keadaan masih hancur, atau langsung dalam tempatnya , atau gimana siey..hehehehhe "gak ngerti"..hihihihi..maklum yach bu....thanks yach bu....